Organisasi komite merupakan
modifikasi dari lini dan staf dengan fungsional. Yang dilaksanakan oleh komite.
Komite ini tidak ditempatkan dalam garis lini dan staf, mereka hanya membawa ide
dari berbagai kelompok untuk dibahas lebih lanjut. Misalnya direktur dapat
menunjuk komite anggaran untuk mempelajari dana yang dibutuhkan organisasi
untuk tahun anggaran yang akan datang, kemudian komite ini menyusun laporan
hasil studinya ke personel lini.
Jika kita perhatikan organisasi vertikal,
hirarkinya sangat tinggi, maka pengambilan keputusan keputusan sanagt lambat,
karena terhalang oleh birokrasi. Oleh sebab itu, perlu membentuk tim yang
mengumpulkan karyawan bekerja sama menyelaesaikan suatu proyek. karyawan yang
bekerja dalam tim ini harus dimotivasi dengan cara diberi insentif, bonus agar
mendorong mereka menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan. Sebuah definisi
tim menyatakan: “a team is a unit of two or more people who work together to
achieve a goal” (Bovee, 2004). Anggota tim ini saling membantu dalam mencapai
misi dan bertanggung jawab dalam pekerjaan, mereka bersinergi bekerja lebih
produktif dibandingkan dengan bekerja sendirian. Ketua tim sering ditunjuk oleh
atasan, tapi kadang-kadang bisa ditunjuk oleh kelompok sendiri. Dalam sebuah
tim akan diperoleh ide-ide cemerlang, bekerja lebih akrab, dan sering menemukan
cara terbaik dalam pemecahan masalah perusahaan. Situasi semacam ini sangat
membantu perusahaan menadi lebih fleksibel, merespon lebih cepat terhadap
tantangan yang terhadap yang terjadi dalam menghadapi pasar. Team ini sedikit
berbeda dengan work group. Dalam work group karyawan saling berinteraksi
terutama dalm sharing informasi, dan saling membantu anggota. Yang penting dalm
work group adalah kontribusi dari masing-masing individu, dalam hal ini
ditekankan adanya kerja sama.
Tipe-tipe tim
Mengenai tipe, struktur, dan komposisi individu dalam sebuah organisasi
sangat tergantung dari tujuan strategis yang hendak dicapai oleh organisasi. Ada
lima bentuk tim yang umum dikenal yaitu:
·
Problem solving teams
·
Self-managed teams
·
Functional teams
·
Cross-functional teams
·
Virtual teams (Bovee, 2004)
Problem
solving teams, ini lebih umum dijumpai dalam bentuk quality circle teams,
yang terdiri atas 5-12 orang yang berasal dari departemen yang sama yang
bertujuan memperbaiki kualitas, meningkatkan efisiensi, dan memperbaiki
lingkungan kerja. Mereka bisa membuat
usul-usul perbaikan yang harus dilakukan.
Self-managed teams, ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas
sendiri, dan mengurangi kebutuhan superviso. Mereka mengawasi pekerjaan mereka
sendiri, dan tugas-tugas yang mereka lakukan. Mereka betul-betul bekerja dan
mengawasi sendiri pekerjaannya, dan hasilnya sangat signifikan dalam mengurangi
tenaga dan pekerjaan pengawas.
Functional
teams, ini juga disebut command teams, atau vertical teams. Tim ini
dibentuk berdasarkan struktur organisasi hirarki dari departemen tertentu dari
atas manajer sampai kebawah karyawan yang diperlukan, untuk melakukan pekerjaan
yang menyangkut kepentingan departemennya.
Cross-functional teams, disebut pula
sebagai horizontal teams, yang menghimpun karyawan dari berbagai departemen,
untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan.
Cross-functional
ini memiliki berbagai keuntunganyaitu:
a. muncul
saling tukar informasi dari berbagai anggota tim, yang berasal dari berbagai
departemen.
b. muncul ide
baru bagaiman mengkoordinasikanberbagai unit organisasi.
c. mendorong karyawan
mencari solusi terbaik untuk memecahkan masalah.
d.
membantu mengembangkan prosedur dan kebijakan organisasi.
Virtual
teams, ini adalah tim yang
anggotanya secara fisik berpisahdalam daerah geografis yang jauh ataupun dekat,
tapi dihubungkan dengan peralatan teknologi dengn menggunakan iternet,
intranet, e-mail, electronic meeting software, telepon, dsb. Jika perlu
sewaktu-waktu mereka bisa mengadakn pertemuan secara tatap muka.
Bekerja dengan tim ini mempunyai keuntungan
dan kelemahan.
- Keuntungannya ialah: dapat menghasilkan keputuisan yang berkualitas, karena memiliki anggota beberapa pejabat dengan intelijen tinggi. Mereka mencari dan memikirkan solusi terbaik, para anggota penuh antusias bergabung, minatnya tinggi, kretif dan penuh enerji dalam bekerja. Mereka bisa menekan kebosanan dalam bekerja, mengurangui strees dalam bekerja, mendorong keinginan terlibat lebih dalam. Para anggota menampilkan pengetahuan dan skill-nya semaksimal mungkin, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya, dan lebih memuaskan para anggota.
- Keuntungannya ialah: dapat menghasilkan keputuisan yang berkualitas, karena memiliki anggota beberapa pejabat dengan intelijen tinggi. Mereka mencari dan memikirkan solusi terbaik, para anggota penuh antusias bergabung, minatnya tinggi, kretif dan penuh enerji dalam bekerja. Mereka bisa menekan kebosanan dalam bekerja, mengurangui strees dalam bekerja, mendorong keinginan terlibat lebih dalam. Para anggota menampilkan pengetahuan dan skill-nya semaksimal mungkin, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya, dan lebih memuaskan para anggota.
- Kelemahannya:
sharing para anggota kadang-kadang sangat terbatas karena berkutrangnya
penguasaan materi, sehingga ide yang di munculkan kurang berbobot. Pengambilan keputusan
bisa lama, pendapat tim di dominasi oleh sesorang yang banyak bicara. Keputusan
yang di ambil mungkin tidak mewakili atau tidak diterima oleh semua anggota. Bila
terbentuk groupthink, atau kelompok pemikir dari pemikir dan mereka perlu
bertemu, maka ini memakan biaya karena mereka datang dari berbagai wilayah.