MAKALAH
Mata Kuliah Pengantar
Manajemen
FUNGSI PERENCANAAN
Oleh:
Nengsih (31214344)
Rudi Stiawan Lanto
Evi Rismayanti (31214384)
Moh. Kholil (31214161)
Reti Yuliawati (31214371)
Dedi Purwanto
Manajemen S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kami kekuatan dan
kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar Manajemen Yang berjudul “FUNGSI PERENCANAAN” dapat
selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya
makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bpk. Usep Karna selaku dosen mata
kuliah Pengantar Manajemen Universitas Serang Raya (UNSERA)
2.
Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah
ini dapat terselesaikan
3.
Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah
ini dapat di selesaikan
Selain untuk menambah wawasan dan
pengetahuan penyusun, makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen.
Makalah ini membahas tentang fungsi perencanaan.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Serang, 25
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................................ii
Dafatr
isi................................................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan
masalah........................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB
II PEMBAHASAN
A. Hakikat
dan Pentingnya
perencanaan.........................................................................5
B. Jenis-
jenis perencanaan..............................................................................................6
C. Proses
penyusunan perencanaan..................................................................................7
D. Pendekatan
dalam perencanaan...................................................................................8
E. Efektifitas
perencanaan...............................................................................................9
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap organisasi perlu
melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik
perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan
produk baru maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana
cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan.
Perencanaan merupakan
tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi
lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan
bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada
makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan
proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan
untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
Dalam manajemen,
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
B. Rumusan
Masalah
Dari uraian latar
belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.
Apa
pengertian perencanaan;
2.
Apa
saja macam-macam perencanaan;
3.
Apa
saja jenis perencanaan;
C. Tujuan
Sesuai
dengan masalah yang di hadapi maka makalah ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui
hakikat dan pentingnya perencanaan;
2.
Mengetahui
jenis-jenis perencanaan;
3.
Mengetahui
proses penyusunan perencanaan;
4.
Mengetahui
pendekatan dalam perencanaan; dan
5.
Mengetahui
efektifitas perencanaan;
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN
Perencanaan
pada hakikatnya adalah pemilihan saat ini terhadap kondisi masa depan yangkita
kehendaki (choosing our desired
futurevtoday) beserta langkah-langkah yang kita perlukan untuk mewujudkan
kondisi-kondisi tersebut. Frasa kunci yang terdapat dalam definisi tersebut
adalah “pemilihan sekarang” dan “yang kita kehendaki”. Dalam mewujudkan masa
depan yang kita kehendaki, kita harus melakukan pemilihan sekarang, bukan pada
masa depan. The purpose of the work on
making the future is not to decide what sould be done tomorrow, but what sould
be done today to have tomorrow (Drucker, 1996).
Perencanaan merupakan wujud tanggung jawab
kita untuk melakukan pemilihan, karena setiap pemilihan yang kita lakukan
mengandung konsekuensi.Kita hanya memiliki kebebasan untuk memilih, namun kita
tidak memiliki kebebasan dalam menerima konsekuensi sebagai akibat dari
pemilihan yang kita lakukan.Konsekuensi di atur oleh hukum alam (Covey,1990).
Melalui perencanaan, kita dapat belajar menjadi manusi yang bertanggung jawab
atas masa depan kita, karena kita memilih masa depan yang kita kehendaki.Dengan
melakukan pemilihan kita dapat memikul tanggung jawab, untuk menerima konsekuensi akibat pemilihan yang
kita lakukan.
Dalam konteks organisasi, perencanaan dapat
di artikan sebagai suatu proses
menetapkan suatu tujuan dan sasaran,menentukan pilihan-pilihan tindakan yang
akan dilakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan masa depan
yang telah di tetapkan sebelumnya. Dengan demikian, perencanaan mengandung
beberapa arti , antara lain:
a.
Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan
bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai tahap-tahap yang
telah di tetapkan.
b.
Penetapan
tujuan. Yaitu kegiatan merencanakan kearah mana
organisasi itu akan dituju. Organisasi dapat menetapkan tujuannya secara khusus
atau secara umum.
c.
Pemilihan
tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan
pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan
yang kadang kala tidak efektif.
d.
Mengkaji
cara terbaik. Walaupun pilihan atau tindakan itu
sudah di anggap baik, namun bisa saja tidak efektif kalau di lakukan dengan
cara yang kurang baik
e.
Tujuan.
Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang di inginkan oleh
organisasi.
Dalam hal ini perencanaan
sangatlah penting dalam menjalani kehidupan ini lebih-lebih pada organisasi,
karena tanpa rencana dalam hal apapun pasti tidak akan berjalan dengan baik. Kaca
besarnya bagi kita ialah dalam hal pembuatan sebuah gedung pencakar langit,
akankah bisa berdiri dengan baik jika tanpa perencanaan pada awalnya? Tentu
tidak. Maka dari itu, betapa pentingnya sebuah perencanaan dalam sebuah
organisasi.
B. JENIS-JENIS
PERENCANAAN
Pengklasifikasian
perencanaan telah banyak di lakukan oleh para ahli. Ada yang mengelompokkan perencanaan
menurut luasnya, jangka waktu, dan frekuensi pengggunaanya. Apapun bentuk
pengklasifikasiannya itu, perencanaan jelas saling terkait antara satu jenis
perencanaan dengan jenis perencanaan lainnya. Berikut ini akan dijelaskan
jenis-jenis perencanaan yang di maksud.
1.
Perencanaan jangka panjang dan perencanaan
jangka pendek
Pengelompokan jenis
perencanaan jangka panjang dan jangka pendek ini berdasarkan pada waktu
penggunaannya. Kedua jenis perncanaan tersebut lebih mengacu pada upaya
mengatasi permasalahan pada masa yang akan datang. Perencanaan jangka pendek
merupakan perencanaan jangka waktu satu tahun kurang dari setahun. Sedangkan perencanaan
jangka panjang erupakan perencanaan dengan jangka waktu 5 tahun atau lebih.
Perencanaan jangka pendek itu biasanya lebih bersifat operasional, dan
sebaliknya perncanaan jangka panjang biasanya bersifat strtegis.
Untuk menentukan apakah
suatu perencanaan itu termasuk dalam perencanaan jangka pendek atau jangka
panjang sangatlah sulit di lakukan. Hal tersebut disebabkan oleh karena adanya
perbedaan jangka waktu antar satu organisasi dengan organisasi lainnya. Faktor
lainnya yang menetukan adalah perubahan dari jangka pendek menjadi jangka
panjang sesuai dengan perjalanan waktu yang di alami.
2.
Perencanaan strategis dan perencanaan
opersional
Perencanaan strategis (strategic plan) merupakan suatu rencana
panjang dalam rangka mencapai tujuan strategis. Adapun fokus utama rencana ini
adalah organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis dapat di pandang
rencana secara umum yang menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas,
dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan
strategis biasanya ditentukan oleh manajemen puncak, misalnya menyangkut tujuan
organisasi.
Perencanaan operasional
(opertional plans) ruang lingkupnya
biasanya lebih sempit di banding dengan perencanaan strategis. Perencanaan
oprasional dapat di artikan sebagai pendefinisian tentang apa yang harus
dikukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategis dan untuk mencapai
tujuan strategis tersebut. Dapun jenis dari perncanaan operasional tersebut
meliputi; perencanaan produksi, perencanaan keuangan, perencanaan fasilitas,
dan perencanaan pemasaran.
3.
Perencanaan sekali pakai
Perencanaan sekali
pakai (single-use plan) merupakan
rencana yang digunakan sekali saja yang secara khusus di rancang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan situasi khas diciptakan sebagai tanggapan terhadap
keputusan-keputusan yang tidak terprogram oleh manajer. Contoh dari perencanaan
sekali pakai dapat diamati dari perusahaan yang ingin melakukan perluasan
usahanya (expantion). Adapun
jenis-jenis dari perencanaan sekali pakai meliputi anggaran, proyek, dan
program.
a. Anggaran. Merupakan perencanaan sekali pakai yang
menggunakan sumber-sumber untuk mengerjakan suatu aktifitas, proyek, atau
program. Dalam anggaran biasanya dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
Angka-angka tersebut mungkin dalam satuan unit fisik, dan unit satuan moneter.
b. Proyek. Merupakan perencanaan sekali pakai yang menetapkan
rangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tugas khusus dan yang
menghubungkan kegiatan tersebut dengan kerangka waktu khusus, target kinerja
dan sumber daya. Sebagai contoh, perusahaan mempunyai program pembuatan gudang
baru. Proyek pendukungnya ialah penetapan layout gudang dan penarikan tenaga kerja.
c. Program. Program merupakan rencana sekali pakai untuk
serangkaian kegiatan yang besar. Program dapat meliputi tujuan, langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan, prosedur, dan
aturan.
Perencanaan tetap (standing plans) merupakan perencanaan
yang di gunakan untuk kegiatan yang terjadi berulang kali secara terus menerus.
Perencanaan tetap ini tertuang dalam bentuk kebijaksanaan, prosedur, dan
aturan.
a. Kebijaksanaan. Merupakan suatu pedoman
pengambilan keputusan yang mengarahkan cara berpikir pengambilan keputusan, dan
bukan pada tindakan yang lebih spesifik. Misalnya dalam masalah sumber daya
manusia kebijaksanaan meliputi kontrak karyawan, pemecatan karyawan, dan pemberhentian
sementara.
b. Prosedur. Merupakan pedoman yang mengarah pada tindakan yang di
perlukan. Dalam penarikan tenaga kerja baru biasanya telah tersusun
langkah-langkah secara kronologis.
c. Aturan. Merupakan perencanaan tetap yang
menggambarkan tindakan yang diambil dalam situasi tertentu. Peraturan
menentukan tindakan yang boleh di lakukan dan yang di larang dikukan. Peraturan
kadang-kadang merupakan bagian dari suatu prosedur.
C.
PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN
Perencanaan sebagai
suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk menyelesaikan suatu
pekerjaaan. Dalam perncanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang saling
tekait untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Menurut Louis A. Allen,
perencanaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang dioperasikan oleh seorang
menejer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan saat ini, yang
memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu mendatang.
Proses perencanaan itu
dapat kita gamberkan dalam suatu skema seperti tergambar dibawah ini:
1. Merumuskan
misi dan tujuan
Pengertian yang
jelas tentang misi organisasi akan dapat membantu menejer memilih dan
mengimplementasikan strategi dalm pencapaian tujuan organisasi. Pernyataan
suatu misi hendaknya mengidentifikasi bidang usahaorganisasi termasuk
didalamnya adalah pelanggan yang dilayani, produk, dan jasa yang telah di
sediakan dan lokasi tempat yang sudah beroperasi. Misi juga hendaknya memuat
tentang filosofi dasar yang akan mengarahkan karyawan dalam bekerja.
2. Memahami
keadaan saat ini
Tujuan ditetapkan
dalam rangka mengantisipasi kondisi pada masa yang akan datang. Dengan
menetapkan standar-standar yang diinginkan. Untuk memahami kondisi pada masa
mendatang maka kita harus memperjelas keadaan saat ini , perlu mengadakan
penelitian dan pengumpulan data-data yang relevan, dan selanjutnya diadakan
kajian yang mendalam yang berkaitan dengan relevanisasi fungsi organisasi dan
tujuan, sehingga dapat di proyeksikan prospekya di masa yang akan datang.
3. Mempertimbangkan
faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan
Segala kemudahan
dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin
untuk diinventarisi. Maksud upaya
inventarisi ini agar persiapan-persiapan untuk mengantisipasi dapat dilakukan.
Di satu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan–kemudahan dan manfaat seoptimal
mungkin mengenai peluang dan kesempatan yang tersedia. Tapi, dilain pihak perusahaan dapat
mengantisipasi kemungkinan datangnya ancaman dan hambatan dengan mempersiapkan
pemecahan jika memang akan benar-benar terjadi.
4.
Menyusun
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
Tujuan
dapat dicapai dengan berbagai cara. Cara-cara tersebut antara lain:
a.
Menyusun
berbagai alternatif kebijaksanaan atau tindakan yang mungkin dapat di pilih.
b.
Menilai
dan membandingkan untung ruginya setiap alternatif atau kebijaksanaan.
c.
Memilih
dan menetapkan satu alternatif yang palimg cocok atau baik diantara alternatif
tersebut.
D.
PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
Terdapat berbagai
macam pendekatan-pendekatan yang dapat di pergunakan dalam proses penyusunan
perencanaan. Pendekatan-pendekatan tersebut diantaranya adalah perencanaan
inside-out dan perencanaan outside-in, perencanaan dari atas ke bawah (top-down plannig), dan perencanaan dari
bawah ke atas (bottom-up planning), serta
perencanaan situasional (contingency
planning).
1. Pendekatan
perencanan inside-out dan outside-in
Perencanaan
inside-out adalah perencanaan yang memfokuskan pada apa yang telah dilakukan
namun harus mengusahakan untuk melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan.
Perencanaan ini bertujuan untuk menjadikan organisasi lebih efektif dan
membantu pemanfaatan sumber daya dengan baik. Sementara itu, perencanaan
outside-in mencoba menganalisis lingkungan eksternal dan membuat perencanaan
untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang
terjadi.
Pendekatan
perencanaan mana yang paling baik? Secara umum, perencanaan inside-out lebih
sesuai ketika organisasi ingin melakukan apa yang organisasi atau karyawan siap
melakukannya tetapi ingin melakukannya dengan lebih baik. Sebaliknya,
perencanaan outside-in lebih tepat di gunakan ketika organisasi ingin menemukan
kesempatan unik untuk aktivitas
organisasi, yaitu melakukan sesuatu yang tidak di lakukan oleh orang lain.
Tujuan perencanaan ini adalah untuk menemukan kesempatan eksternal yang dapat
organisasi eksploitasi untuk menghasilkan keuntungan. Jelajah, bahwa
untuk mencapai tujuan yang terbesar penggunaan pendekatan perencanaan
seharusnya mengkombinasikan pendekatan inside-out dan outside-in.
2. Pendekatan
perencanaan Top-Down dan Bottom-Up
Pada perencanaan dari atas ke bawah
(top-downplanning) manajer puncak menentukan tujuan secara luas dan kemudian
memperbolehkan manajer tingkat bawah untuk membuat perencanaan dengan
menggunakan batas terrsebut. Perencanaan dari bawah ke atas
(bottom-upplanning), memulai dengan merencanakan yang dikembangkan pada
tingkatan yang lebih bawah tanpa adanya batasan. Secara teratur melewati
hierarki tersebut ke tingkat manajemen puncak. Kombinasi dari kedua pendekatan
tersebut akan menghasilkan perencanaan yang efektif.
3. Pendekatan
perencanaan contingency
Perencanaan contingency meliputi
perencanaan alternatife-alternatif yang menyebabkan tindakan yang dapat
diimplementasikan dan saat perencanaan orisinil tidak sesuai karena perubahan
keadaan. Focus utama pendekatan ini adalah menentukan lebih awal kemungkinan
perubahan yang akan datang yang dapat berakibat pada perencanaan yang sedang di
jalankan. Pendekatan contingency mencoba untuk selalu menyesuaikan terhadap
perubahan-perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal. Dengan demikian,
perencanaan yang dianggap efektif adalah perencanaan yang sesuai dengan kondisi
yang di hadapi oleh organisasi.
E.
EFEKTIFITAS PERENCANAAN
Walaupun efektifitas
penting bagi seorang manajer, sering kali dalam pengembangan perencanaan yang
efektif manajer mengalami hambatan-hambatan. Terhadap dua hambatan utama dalam
pengembangan rencana yang efektif antara lain:
a.
Penolakan dari dalam diri perencanaan
terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya
Langkah awal dalam
perencanaan adalah menetapkan tujuan-tujuan.manajer yang tidak mampu dalam
menetapkan tujuan yang bermanfaat tidak akan mampu membuat rencana yang
efektif. David A. kolb dan kawan-kawannya mengemukakan beberapa alas an mengapa
manajer ragu-ragu atau serigkali gagal
dalam menetapkan tujuan organisasi,yaitu:
1.
keengganan
melepaskan tujuan alternatif
2.
ketakutan
akan kegagalan
3.
minimnya
tentang pengetahuan organisasi
4.
minimnya
pengetahuan tentang lingkungan
5.
kurangnya
rasa percaya diri
b.
Keengganan yang lazim dari para anggota
organisasi untuk menerima rencana karena
perubahan yang akan ditimbulkan
Terdapat tiga alas an
mengapa anggota organisasi apat menolak perubahan-perubahan yang akan terjadi,
yaitu:
·
ketidak
pastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan
·
keengganan
untuk melepaskan keuntungan yang ada
·
kesadaran
akan kelemahan dalam perubahan yang diusulakan
Untuk mengatasi
hambatan-hambatan tersebut diatas, maka penting bagi seorang manajer puncak
maupun manajer dalam hirarki yang lain
untuk melakukan tindakan-tindakan yang konkret. Manajer yang kurang mengetahui
tentang organisasi dan lingkungan memerlukan bantuan dalam pengembangan suatu
system informasi yang akurat. Ketakutan akan kegagalan dan keengganan untuk
melepaskan tujuan alternative yang menarik akan berkurang dalam organisasi yang
system perencanaannya efektif dan dikomunikasikan dengan baik. Manakala
perencanaan suatu proses yang di pahami dengan baik, maka akan mempermudah bagisetiap
individu untuk mengembangkan tujuannya sendiri.
Ketakutan aka kegagalan
dankurngnya kepercayaan dirijuga dapat diatasi dengan menetapkan tujuan yang
realistis serta berusaha mencapainya. Langkah-langkah yang di tempuh agar
tujuan yang sulit dapat di capai adalah sebagai berikut:
1.
memberikan
pelatihan dan bimbingan mengenai tujuan tersebut
2.
penghargaan
dan imbalan atas tercapainya tujuan itu
3.
memberikan
tanggapan yang membangun serta menunjang, jika tujuan sering kali tidak
tercapai
Dalam menghadapi
penolakan terhadap perubahan, manajer diharapkan dapat melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melibatkan para tenaga kerja dan pihak-pihak
yang berkepentingandengan organisasi dalm proses perencanaan
2. Memberikan informasi yang lebih banyak kepada
para tenaga kerja mengenai rencana dan akibatnya yang mungkin timbul sehingga
mereka mengerti perlunya perubahan, mnfaat yang diharapkan dan hal-hal yang
diperlukan guna pelaksanaan yang efektif
3. Mengembangkan suatu pola perencanaan yang
efektif dalam perencanaan yang efektif. Menyadari akan dampak dari perubahan
yang diusulkan terhadap para anggoata organisasi dan memperkecilkekacauan yang
tidak perlu.
~o0o~
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan
paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi
lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam
perencanaan dan pengelompokannya, yaitu:
menurut jangka waktu terdiri
dari perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang, menurut luasnya terdiri dari perencanaan strategis dan perencanaan
operasional, dan menurut frekuensi penggunaannya yang meliputi
perencanaaan sekali pakai dan perencanaan tetap.
Suatu perencanaan juga terdapat
berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan
yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap
perubahan dan keterbatasan.
B.
Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan
dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar
manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat
rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
(.....) Pengantar
Manajemen
No comments:
Post a Comment