Monday, December 12, 2016

Organisasi Garis

   Organisasi garis/lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertikal dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.
   Struktur organisasi ini dikemukakan oleh seorang Perancis bernama Henry Fayol (1941) seorang insinyur pertambangan dan Presiden Direktur dari sebuah perusahaan tambang logam (Comantri-Fourchambault Co.) yang menulis
sebuah buku "Administration Industrielle et Generalisasi". 
  Henry Fayol sangat menekankan authority ini dengan memberikan kekuasaan kepada pemimpin tertinggi, satu komando dalam organisasi garis.
Organisasi garis/lini/militer/hierarchis, ialah suatu bentuk yang mempunyai satu komando atau pimpinan yang memerintah dari atas sampai ke bawah. Demikian pula persoalan-persoalan yang terdapat pada bagian bawah tangga organisasi harus diajukan ke pihak atasan untuk mendapat penyelesaian.
   Jadi dikatakan organisasi garis atau lini karena kenyataan bahwa pada sistem ini hubungan antara bagian itu melalui garis lurus. Garis lurus tampak dari kebijaksanaan dan kekuasaan yang langsung dari atas ke bawah, dan garis pertanggung jawaban dari bawah ke atas.

Kelebihan dari sistem garis ini adalah:
1). Struktur sangat sederhana.
2). Dengan tegas bisa diketahui apa tugasnya dan pada siapa orang itu bertanggung jawab.
3). Tata tertib atau disiplin kerja bisa dipelihara.
4). Banyak digunakan dalam organisasi kecil

Kelemahan-kelemahannya adalah:
1). Timbulnya birokrasi, yaitu lambannya jalan pekerjaan dan tanggung jawab karena banyaknya tangga-tangga organisasi yang dilewati.
2). Untuk organisasi ini dibutuhkan pimpinan cakap dan serba tahu. Sedangkan mencari tipe pemimpin seperti ini sangat sulit sekali.
3). Tidak ada kerja sama antara bagian-bagian yang sederajat dalam organisasi tersebut.
4). Kurang adanya spesialisasi, karena kepala-kepala bagian/biroharus memiliki sifat beraneka ragam, untuk mengorganisasi bagian-bagian, seksi-seksi dibawahnya. Sehingga ada kemungkinan pekerjaan dilakukan kurang efektif.

   Jika kita bicara birokrasi maka yang terbayang adalah aspek negatif dari suatu perkantoran yang memiliki banyak tingkatan dalam organisasi. Birokrasi dianggap memperlambat kelancaran alur pekerjaan. Ini bukanlah arti sebenarnya dari cakupan pengertian birokrasi.
   Ide birokrasi ini muncul dari seorang filosof Jerman yaitu Max Weber pada awal 1900-an. Pada saat itu belum ada teori dan tidak ada text book yang membahas organisasi perusahaan. Weber mengusulkan istilah birokrasi sebagai solusi dalam mengelola sebuah perusahaan. Dia telah membuat suatu lompatan jauh ke depan dan membentuk sebuah organisasi perusahaan. Bureaucracy is An approach to organizing that is characterized by a wll-defined chain of command, a clear division of work among departemen, a systematic of rules covering the rights and duties of all employees, and a systematic of procedures for saling with routine decisions (Schoel, 1993). Birokrasi adalah suatu pendekatan organisasi yang memiliki ciri khas adanya rantai komando, jelas divisi dan departemennya sehingga terlihat hak dan kewajiban karyawan, dan prosedur standar yang harus dilakukan. Prosedur standar ini dikenal dengan istilah SOP (Standar Operasional Prosedur).
  Jadi birokrasi ini pada awalnya merupakan suatu penyusunan organisasi perusahaan yang secara jelas menetapkan garis komando, bagian atau departemen sehingga secara jelas pula hak dan kewajiban karyawan yang akan dilaksanakan dalam sehari-hari.
Contoh sederhana dapat dilihat pada sebuah kantor pos, atau kantor pemerintahan lainnya jelas ada bagian, departemen, atasan, bawahan, garis komando. Demikian pula dalam sebuah pabrik. Jika pekerjaan ini sudah dilakukan secara rutin dan berulang-ulang, maka dibuatlah aturan-aturan standar, sehingga akhirnya muncul berbagai aturan, bagian-bagian, dan pengambilan keputusan secara sentral, terpusat pada orang-orang tertentu. Dalam perkembangan selanjutnya istilah "birokrasi" lebih dikenal sebagai penghambat kelancaran pekerjaan, karena banyaknya biro, banyak tangga yang harus dilalui dengan menyelesaikan suatu pekerjaan.

No comments:

Post a Comment