Lingkungan pemasaran suatu perusahaan
terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi
manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran
untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para
pelanggan sasarannya. Para pelaku dan kekuatan yang terlibat dalam lingkungan
pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro suatu perusahaan.
Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung
berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani
pasar, yaitu: perusahaan, para pemasok bahan mentah, pasar perantara, para.
pelanggan, pesaing, dan para anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari
kekuatankekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang
mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: faktor
kependudukan ekonomi, fisik, teknologi, politik, hukum dan kekuatan
sosial/budaya. Mula-mula, kita akan membahas lingkungan mikro perusahaan dan
kemudian lingkungan makronya.
Pengertian pasar adalah keseluruhan
permintaan dan penawaran akan sesuatu barang dan jasa. Pengertian ini dapat
diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah
suatu tempat yang tertentu di mana penjual dan pembeli bertemu untuk saling
menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan dimanapun baik langsung
maupun tidak langsung yang turut menentukan terjadinya harga. Mengingat luasnya
ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran
sebagai berikut: berdasarkan ukuran luas geografis (pasar lokal, pasar
regional, pasar internasional); berdasarkan ukuran waktu (pasar harian, pasar
jangka pendek, pasar jangka panjang); dan berdasarkan kegiatannya (pasar barang
dan pasar tenaga).
Peranan pasar adalah untuk menjaga
keseimbangan permintaan dan penawaran agar terjadi harga. Untuk itu dalam upaya
mendapatkan konsumen kegiatan pemasaran haruslah mengacu pada pasar.
Tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan
tingkat keterlibatan pembelian dan tingkat perbedaan diantara merek, yang
terdiri dari:
1. Perilaku pembelian kompleks,
terjadi ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi
yang signifikan mengenai perbedaan di antara merek.
2. Perilaku pembelian
pengurangan disonasi, terjadi ketika konsumen mempunyai keterlibatan yang
tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak sering atau beresiko, namun melihat
sedikit perbedaan antar merek.
3. Perilaku pembelian
kebiasaan, terjadi dalam kondisi di mana konsumen mempunyai keterlibatan rendah
dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar merek.
4. Perilaku pembelian pencarian
variasi, terjadi ketika konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah
tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan.
Proses pengambilan keputusan pembelian
terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan
berlanjut jauh sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan
keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja.
No comments:
Post a Comment