A.
Pengertian
Rekrutmen.
Menurut Ivancevich (2007)
rekrutmen adalah sekumpulan kegiatan organisasi yang digunakan untuk menarik
calon karyawan yang memiliki kemampuan dan sikap yang diperlukan untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya.
Menurut Noe & Wright (2007), rekrutmen
adalah kegiatan apapun dijalankan oleh organisasi dengan tujuan utama untuk
mengidentifikasi dan menarik karyawan potensial.
B.
Alternatif-alternatif
Rekrutmen.
Menurut Mondy & Noe (2005) perusahaan
harus mempertimbangkan alternative-alternatif rekrutmen dengan cermat sebelum
memutuskan perekrutan.
1.
Outsourcing.
Adalah proses penyerahan tanggung-jawab untuk
bidang pelayanan kepada pihak eksternal.
Dalam hal ini dilakukan sub-kontrak dari berbagai fungsi organisasi/perusahaan
untuk mengisi pekerjaan/jabatan tertentu yang sedang dibutuhkan.
2.
Contingent workers.
Tenaga-kerja sementara merupakan tenaga-kerja
yang bersifat kontrak secara individual. Perusahaan yang menyediakan pekerja
sementara ini membantu klien mereka dalam menangani kelebihan beban kerja atau
pekerjaan khusus, dengan cara menugaskan karyawan mereka sendiri untuk klien
mereka.
3.
Employee Leasing professional employee
organization.
Karyawan leasing merupakan karyawan
perusahaan yang bekerja dengan klien perusahaan dalam hubungan kerja untuk
memberikan tenaga ahli bidang administrasi, program manfaat pekerja yang
komprehensif, asumsi risiko majikan, pengisian pajak, dan kepatuhan hukum
ketenagakerjaan.
4.
Lembur.
Mungkin
metode yang paling umum digunakan dalam menghadapi fluktuasi volume pekerjaan
dalam jangka pendek adalah dengan lembur
/ tambahan jam kerja.
C.
Lingkungan
Eksternal Rekrutmen.
Menurut Mondy & Noe(2005) faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi rekrutmen adalah:
1.
Kondisi Pasar Tenaga Keja.
Sebagai kompetisi untuk kelangsungan karyawan
yang terbaik, bahkan ketika kondisi perekonomian memburuk, beberapa perusahaan
telah menerapkan pendekatan kreatif untuk perekrutan.Selain itu, karena
perusahaan berusaha untuk mengurangi biaya tenaga kerja, banyak
meng-outsourcing-kan pekerjaan kepada individu-individu yang berkualitas di
luar negeri.
a.
Pasar Tenaga Kerja Domestik.
Proses perekrutan suatu perusahaan dapat
sederhana apabila tingkat pengangguran di organisasi pasar tenaga kerja adalah
tinggi. Jumlah pelamar yang tidak diminta biasanya lebih besar, dan
meningkatnya ukuran organisasi tenaga kerja memberikan peluang yang lebih baik
untuk menarik pelamar yang memenuhi syarat. Kondisi pasar tenaga kerja lokal
penting diperhitungkan terutama dalam perekrutan sebagian besar tenaga non
manajerial, para pengawas, dan bahkan sampai posisi middle manager.
b.
Pasar Tenaga Kerja Global.
Saat ini, pasar tenaga kerja profesional dan
posisi teknisi jauh lebih luas dan benar-benar global. Jika pekerja siap untuk terjun
ke dalam pasar global, maka pengembangan sistem informasi seperti halnya
internet, merupakan sistem komunikasi yang efisien, dan peningkatan pendidikan
di seluruh dunia memiliki kontribusi pada pertumbuhan pekerja.
2.
Pertimbangan Hukum.
Pertimbangan hukum menjadi penting dan tidak
mengherankan karena merupakan dasar pertimbangan menajer ketika membuat kontrak
selama proses perekrutan. Pertimbangan hukum adalah penting bagi organisasi,
untuk menekan praktik yang diskriminatif.
3.
Citra Perusahaan.
Citra perusahaan adalah faktor lain yang
mempengaruhi perekrutan. Jika karyawan percaya bahwa manajer mereka bersikap
adil denagn mereka, maka kata-kata positif dari mulut ke mulut dan dukungan
yang mereka berikan adalah sangat berharga bagi perusahaan. Ini membantu dalam
membangun kredibilitas dengan pelamar.Reputasi baik yang diperoleh dengan cara
ini dapat membantu menarik pelamar lebih banyak dan kualitas lebih baik.
D.
Lingkungan
Internal Rekrutmen.
Lingkungan internal dari rekrutmen meliputi:
1.
Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Perencanaan SDM meneliti alternatif sumber
merekrut dan menentukan sumber-sumber yang paling produktif dan metode untuk
mendapatkan mereka sering membutuhkan perencanaan waktu. Setelah
mengidentifikasi alternatif terbaik, manajer dapat membuat keputusan perekrutan
terbaik.
2.
Kebijakan Promosi.
Promosi dari dalam (PFW=promotion from
within) adalah kebijakan untuk mengisi kekosongan posisi dengan karyawan
perusahaan yang sudah ada.
3.
Pengetahuan Perusahaan Atas Pekerjanya.
Prestasi kerja seorang karyawan, mungkin
bukan kriteria yang sangat dapat dipercaya untuk promosi. Namun manajemen akan
tahu banyak kualitas pribadi karyawan dan pekerjaan yang bersangkutan. Karyawan
memiliki track record, untuk membandingkan suatu entitas yang tidak diketahui.
Keuntungan lain dari perekrutan internal adalah bahwa organisasi biasanya
sangat menyadari kemampuan karyawannya, sebuah kinerja kerja karyawan, mungkin
tidak dapat diandalkan dalam kriteria untuk promosi, tetapi manajemen akan tahu banyak pekerjaan karyawan
dan kualitas pekerjaanya.
4.
Nepotisme.
Sudah umum bagi perusahaan untuk memiliki
kebijakan anti-nepotisme yang menghambat pekerjaan dari kerabat dekat, terutama
ketika karyawan terkait akan bekerja di departemen yang sama, di bawah pengawas
yang sama, atau dalam peran supervisor - bawahan. Namun, ketika pasar tenaga
kerja ketat, perusahaan dapat memutuskan bahwa akan lebih baik menjaga
kekerabatan di perusahaan daripada kehilangan mereka dalam persaingan di luar
perusahaan.
E.
Metode
Rekrutmen Internal.
Menurut Mondey & Noe (2005),
metode-metode rekrutmen internal terdiri dari:
1.
Job posting dan Job bidding.
a. Job posting: prosedur untuk berkomunikasi
dengan karyawan perusahaan bahwa sebenarnya ada lowongan jabatan.
b. Job bidding: suatu teknik yang memungkinkan
individu dalam suatu organisasi bahwa mereka yang percaya memiliki kualifikasi
yang diperlukan untuk melamar pekerjaan yg diumumkan.
2.
Penunjukan karyawan.
Employee enlistment ( pendaftaran karyawan)
adalah suatu bentuk rujukan karyawan yang unik dimana setiap karyawan akan
menjadi perekrut.
F.
Sumber
Rekrutmen Eksternal.
Menurut Mondy & Noe(2005), jika saat ini
tidak ada karyawan yang memiliki kualifikasi yang diinginkan, calon dapat
ditarik dari beberapa sumber dari luar perusahaan, yaitu:
1.
SLTA dan Sekolah Kejuruan
2.
Masyarakat Perguruan Tinggi
3.
Perguruan Tinggi dan Universitas
4.
Pesaing di Pasar Tenaga-kerja
5.
Mantan karyawan
6.
Pengangguran
7.
Penyandang cacat
8.
Orang tua
9.
Personil militer
10. Wiraswastawan.
G.
Metode
Rekrutmen Eksternal.
Metode rekrutmen eksternal, menurut Mondy
& Noe (2005), adalah:
1. Iklan: cara mengkomunikasikan kebutuhan
perusahaan akan pekerja kepada publik melalui media seperti radio, surat kabar,
atau publikasi industri.
2. Agen tenaga-kerja: organisasi yang membantu
perusahaan merekrut karyawan, pada saat yang sama membantu individu untuk
mencari pekerjaan.
3.
Perekrut : Internet recruiter dan Job fair.
4.
Intership : pelajar yang magang dan dapat
dipercaya kemampuannya
5. Executive search firms : organisasi yang
digunakan oleh beberapa perusahaan untuk menemukan tenaga profesional dan
executive yang berpengalaman.
6. Contingency firm : sebuah perusahaan yang hanya
menerima jasa pencarian jika berhasil
menempatkan calon dalam pekerjaan.
7.
Asosiasi profesi.
8.
Pelamar sambil lalu.
9.
Open house.
10. Acara perekrutan.
No comments:
Post a Comment