A.
Pengertian
Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Perencanaan merupakan suatu kegiatan atau
proses yang sangat penting dalam berbagai kegiatan dalam suatu organisasi,
termasuk dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, sebab perencaan merupakan
prasyarat pelaksaan kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dapat dipahami sebab
secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan, pengevaluasian
berbagai arternatif pencapaiannya, dan penentuantindakan yang akan diambil.
Dalam konteks Manajemen Sumber Daya Manusia,perencanaan merupakan proses
penentuan sumber daya manusia dan tindakan untuk mendapatkannya.
B.
Tujuan
Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Adapun tujuan perencanaan sumber daya manusia
menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan yaitu:
1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan
yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa
kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
4. Untuk menghindari kekurangan dan/atau kelebihan
karyawan.
5. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas kerja meningkat.
6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program
penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
C.
Manfaat
Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan
dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan.
Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Fitzal Rivai, 2004)
1. Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya
manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya
manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya
manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara
lain meliputi:
a.
Jumlah karyawan yang ada.
b.
Berbagai kualifikasinya.
c.
Masa kerja masing-masing karyawan.
d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik
pendidikan formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti.
e.
Bakat yang masih perlu dikembangkan.
f.
Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan
kegiatan di luar tugas pekerjaan.
2.
Melalui perencanaan sumber daya manusia yang
matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya
manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating
Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi:
suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing
sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua
sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik fungsi
organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja.
3.
Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila
memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh
sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan
dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya.
4.
Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan
penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan
kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai
aktivitas baru kelak.
5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia
yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi
ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin
penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia
yang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri
maupun di luar negeri).
D.
Pentingnya
Perencanaan Sumber Daya Manusia.
1.
Tingkat Perorangan.
Perencanaan sumber daya manusia sangat
penting bagi kepentingan individu karena perencanaan dapat membantu
meningkatkan ketrampilan. Kepuasan individu dapat lebih mudah dicapai melalui
perencanaan karier yang terarah.
2.
Tingkat Perusahaan.
Organisasi atau lembaga menggunakan
perencanaan sumber daya manusia untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitasnya dalam jangka panjang. Organisasi harus merekrut tenaga kerja
yang berkualitas tinggi untuk dipekerjakan sehingga dapat bekerja secara
produktif.
3.
Tingkat Nasional.
Masalah sumber daya manusia ditingkat
nasional terkait dengan jumlah, komposisi, keragaman, dan angkatan kerja yang
ada pada suatu Negara. Teknologi yang sangat berperan dalam industri
akhir-akhir ini sangat membutuhkan sumber daya manusia yang lebih terampil dalam bidang iptek,
manajerial dan inovatif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Sangat perlu
disiapkan sumber daya-sumber daya yang berkualitas dan unggul untuk memenuhi
kebutuhan yang meningkat untuk produktivitas yang lebih baik dan tanggung jawab
sosial yang tinggi.
E.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya.
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
1.
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi
dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka
panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang
besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan
tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi
perusahaan.
b.
Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi
pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang
personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Perkembangan teknologi/komputer secara dahsyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber
daya manusia.
2.
Keputusan-keputusan dalam Organisasi.
Berbagai keputusan pokok organisasional
mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana strategis perusahaan adalah keputusan
yang paling berpengaruh. Hal ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk
mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen
pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan
yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam jangka pendek, para perencana
menterjemahkan rencana-rencana strategi menjadi operasional dalam bentuk
anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti
pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak
setepat anggaran juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
3.
Faktor-faktor Persediaan Karyawan.
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi
oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian
semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor
tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan
yang akurat.
F.
Hambatan,
Kendala dan Tantangan dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia.
1.
Hambatan dalam Perencanaan.
a.
Tujuan yang tidak tepat.
b.
System kompensasi yang tidak tepat.
c.
Lingkungan eksternal yang tidak komplek dan
dinamis.
d.
Kondisi persaingan yang semakin tajam.
e.
Keengganan untuk mengubah tujuan.
f.
Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis.
g.
Terjadi konflik internal organisasi antara
manajemen dan buruh.
2.
Mengatasi Hambatan.
Salah satu cara mengatasi hambatan
perencanaan adalah dengan memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan
tujuan. Meskipun bukan salah satu dalam mengatasi masalah, tetapi paling tidak
dapat membantu pengambilan keputusan. System informasi dapat pula membantu
pencapaian efektivitas perencanaan. Alat bantu ini diharapkan dapat
meminimalkan tingkat risiko dan ketidakpastian hasil yang ada.
3.
Kendala-kendala Perencanaan Sumber Daya Manusia.
a.
Standar Kemampuan SDM.
Standar kemampuan SDM yang pasti dan akurat
belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya ramal-ramalan (prediction)
saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM
untuk menghitung potensi SDM secara pasti, seperti informasi energy mesin.
b.
Manusia (SDM) mahluk hidup.
Manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat
dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu
sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana.
c.
Situasi SDM.
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk
yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses
perencanaan sumber daya manusia yang baik dan benar.
d.
Kebijakan Perburuhan Pemerintah.
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti
kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat
rencana yang baik dan tepat.
4.
Tantangan Dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Tantangan dalam perencanaan sumber daya
manusia, ada yang bersifat eksternal dan internal.
a. Tantangan eksternal, meliputi: bidang Ekonomi,
sosial politik, perundang-undangan, teknologi, dan persaingan.
b.
Tantangan internal, meliputi: anggaran, estimasi
produk dan penjualan, usaha atau kegiatan baru, dan sebagainya.
G.
Sistem
Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Ada 4 kegiatan yang saling berhubungan dalam
sistem perencanaan SDM, yaitu:
1.
Inventarisasi SDM.
Pencatatan atau pendataan jumlah SDM yang ada
dalam melaksanakan tugas disuatu organisasai, atau dengan kata lain pencatatan atau
pengumpulan data tentang kegiatan, hasil yg dicapai, pendapat umum, sekarang
atau yang sedang terjadi.
2.
Forecast SDM/peramalan SDM.
Peramalan SDM berguna untuk memprediksi permintaan karyawan dimasa
datang. Metode peramalan ketersediaan/penawaran tenaga kerja (supply) dari
sumber eksternal terdiri atas:
a.
Perencanaan rekrutmen dan seleksi
b.
Pasar tenaga kerja
3.
Penyusunan Rencana SDM.
Penyusunan rencana SDM dapat diartikan
sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan
peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut
yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai,
penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
4.
Pengawasan dan Evaluasi.
Pengawasan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia
dapat berupa apa saja tentang manusia dalam organisasi. Pengawasan dan evaluasi
sumber daya manusia merupakan fungsi yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin
terhadap anak buahnya. Dengan demikian, fungsi manajemen sumber daya manusia
ini sama pentingnya dengan perencanaan dan pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan
langkah lanjut dari perencanaan, tetapi sesudah dilaksanakan menyusul kedua
fungsi ini karena pengendalian dan pengawasanlah yang dapat menyatakan apakah
pelaksanaan sudah berhasil sesuai dengan yang direncanakan.
H.
Analisis
SWOT dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Perkembangan strategi SDM membutuhkan pemikiran kedepan, pengambilan keputusan
secara terpadu, prosedur yang dirumuskan dan diprogramkan, yang semuanya dilakukan
secara keseluruhan misi dan idealnya dalam konteks sumber potensial dan
keunikan. Perencanaan SDM merangkum setiap komponen tersebut dalam hal strategi
ini. Sementara kita secara tipikal memfokuskan pada teknik khusus yang
digunakan dalam perencanaan SDM, teknik ini adalah alat sederhana memecahkan
masalah internal organisasi dalam kaitannya dengan strategi organisasi.
Indentifikasi dan Analisis terhadap SWOT:
1.
Kekuatan (strengths).
Suatu organisasi harus memantau kekuatan
organisasi dan pelaku organisasi yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh
laba. Salah satu aspek program kerja adalah pengadaan karyawan baru guna
memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia,
sukar menyusun program kerja yang realistik.
2.
Kelemahan (Weakness).
Misalnya, jika jumlah pegawai dalam suatu
perusahaan lebih besar daripada kebutuhan yang diharapkan, maka hal itu
mengimplikasikan bahwa perusahaan kurang baik memanfaatkan sumber daya
manusianya dan sebaliknya.
3.
Peluang (opportunity).
Misalnya, kita merekrut para tenaga kerja
yang memiliki skill atau kemampuan yang sesuai dengan bidang atau keahliannya
untuk bergabung dalam suatu organisasi di suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut.
4.
Ancaman (Treats).
Misalnya,
jika para pegawai dalam suatu perusahaan yang memiliki skill atau keahlian pada
waktu tertentu akan pensiun, maka itu akan menjadi sebuah ancaman terhadap
keberlangsungan aktivitas atau kegiatan dalam suatu perusahaan.
No comments:
Post a Comment